Untuk membunuh rasa jenuh selama ditahan di Rumah Tahanan Kebon Waru, Bandung, Jawa Barat, salah satu kegiatan yang dilakukan Ariel ialah membaca buku.
BANDUNG - Untuk membunuh rasa jenuh selama ditahan di Rumah Tahanan Kebon Waru, Bandung, Jawa Barat, salah satu kegiatan yang dilakukan Ariel ialah membaca buku.
Buku menjadi sahabat terbaiknya di balik jeruji besi. Bahkan, ini salah satu pelarian untuk membunuh jenuh yang selama ini menghantui Ariel selama menunggu kepastian hukum.
Kepada wartawan, Ariel menceritakan sepenggal pengalamannya dengan buku-bukunya. Selama di dalam tahanan itu, sudah ada sekitar 50 buku yang dimilikinya.
"Buku-buku itu ada yang koleksi pribadi, pemberian fans, dan juga orang-orang yang bersimpati pada saya," beber Ariel di PN Bandung.
Ditambahkannya, buku-buku koleksi Ariel itu kebanyakan tentang sejarah dan biografis."Ditulisnya pun kebanyakan bahasa indonesia," ujarnya.
Ketika disinggung mengenai buku apa yang paling disukanya. Ariel membocorkan ada beberapa buku yang dia suka, di antaranya buku Penyambung Lidah Rakyat tulisan Soekarno dan sejarah nabi Muhammad.
"Buku itu yang paling saya suka, karena menceritakan sebuah perjuangan," tuturnya.
Ariel pun mampu melahap satu buku dalam satu hari yang tebal halamannya mencapai 200 halaman.
"Paling satu hari bisa habis saya baca, karena mau ngapain lagi di dalam, tidak ada kerjaan," curhatnya.
Ariel pun beralasan, membaca buku di dalam tahanan merupakan salah satu cara, untuk menghilangkan rasa jenuh selama ini.
Labels: Indonesia